Wednesday, September 25, 2019

ARTIFICIAL INTELLIGENCE



Artificial Intelligence, apabila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia artinya adalah Kecerdasan Buatan. Bagaimanakah sesuatu disebut “cerdas”? Sejarah menceritakan ketika Perang Dunia ke 2, ilmuwan komputer Inggris, Alan Turing, bekerja untuk memecahkan kode 'Enigma' yang digunakan oleh pasukan Jerman untuk mengirim pesan dengan aman. Alan Turing dan timnya menciptakan mesin Bombe yang digunakan untuk menguraikan pesan Enigma. Mesin Enigma dan Bombe adalah dasar dari Machine Learning. Menurut Turing, sebuah mesin yang dapat berkomunikasi dengan manusia tanpa manusia mengetahui bahwa itu adalah mesin akan memenangkan "imitation game" dan bisa dikatakan "cerdas". 

Namun, kita tidak pernah menyangka sesuatu yang ada di sekitar kita merupakan bagian dari Artificial Intelligence. Berikut ini adalah 5 contoh Artificial Intelligence yang “you may not know beforehand”.

1. Spotify Discover Weekly

Aplikasi spotify tidak asing bagi mereka pecinta musik. Ya, Spotify adalah layanan musik streaming, podcast dan video komersial Swedia yang menyediakan hak digital manajemen yang dilindungi konten dari label rekaman dan perusahaan media.Tidak disangka bahwa Spotify ini  mengadaptasi teknologi Artificial Intelligence. Apa ya kira-kira? Tahun 2015, Spotify merilis Discover Weekly playlist yang menggabungkan rekomendasi lagu bahkan lagu yang tidak pernah dirilis sebelumnya melalui Deep Learning dan neural nets. Analisis yang dilakukan di dalamnya adalah mempelajari lagu yang telah didengarkan sebelumnya oleh pengguna Spotify. Berikut ini adalah cara kerja Discover Weekly



Lagu yang sering kita dengarkan dan disimpan dalam playlist akan direpresentasikan sebagai personal taste profile dan akan dikombinasikan dengan playlist orang lain dan memiliki kesamaan dengan personal taste profile kita. Lalu Spotify akan menemukan lagu yang belum pernah kita dengar dengan kategori playlist dalam akun Spotify kita.

Contoh lain adalah di bawah ini di mana genre lagu yang sering didengarkan adalah Funk/soul, Indie folk/rock, folk namun terdapat playlist lagu anak – anak milik Susie Tallman. Maka Susie Tallman akan dianggap sebagai outlier sehingga data Susie Tallman dengan genre lagu Kid’s songs tersebut tidak dipakai. Jadi makin mudah banget ya kalo jadi fans berat ga perlu susah – susah ngetik lagu barunya. Namun dilihat dari kelemahannya adalah Spotify ini akan memberikan informasi lagu – lagu yang sering kalian dengarkan. Apalagi kalau kalian tidak berlangganan, karena mekanisme untuk bisa mendengarkan lagu Spotify ini adalah kalian diharuskan posting ke akun sosial media kalian. So, it’s the matter of privacy leak. Tapi, di spotify ini dikembangkan private mode sehingga lagu – lagu yang tersimpan di private mode tidak akan menjadi bahan Spotify Discover Weekly kok 😊


2. Nudging Reminder Gmail
Pasti pernah ya lihat ada notifikasi dengan font warna warni di akun Gmail kalian seperti di bawah ini?

Jika kalian pernah, nah itulah yang dinamakan fitur “nudging” yang dimiliki oleh Gmail. Nudge berfungsi untuk melakukan follow-up kepada pemilik akun Gmail terhadap email yang masuk dan D-I-A-B-A-I-K-A-N. Ya, diabaikan :D Dengan menggunakan AI, Gmail berupaya menentukan mana email yang penting dan tidak penting. Hal ini dilatarbelakangi dengan banyaknya spam dan notifikasi yang amat sangat banyak membuat email yang penting terlewatkan. 

Nudge didukung oleh algoritma cerdas yang mendeteksi konten email dan memisahkannya menjadi yang penting dan tidak penting. Nudge ini memiliki font style bold dan colorful, sehingga membuat user pertama melihatnya akan melirik dan mengidentifikasi email yang diabaikan tersebut. Artinya, jika pada suatu email yang masuk terdapat tanda nudge, maka email tersebut dikategorikan email yang penting dan membutuhkan perhatian. Pastinya memudahkan ya karena manusia tidak luput dari lupa :D

Tapi, nudge ini memiliki kelemahan lho, karena berpotensi mengganggu pengguna Gmail alias “irritating” sodara sodara. Why is it so? Karena nudge ini belum tahu keinginan kita apakah kita ingin membalas email yang masuk tersebut atau tidak, sehingga tidak semua nudge yang dikirimkan oleh Gmail selaras dengan keinginan kita untuk membalas. Yea, it’s about comfort. 

3. Maps and Direction Google Maps
Kecerdasan yang ada di Google Maps adalah ketika Google Maps dapat menghitung traffic dan konstruksi dengan tujuan untuk menemukan rute tercepat ke alamat yang dituju. Pada contoh di bawah, Google Maps menawarkan arahan berdasarkan rute tercepat sesuai dengan lalu lintas yang biasa dilalui. Bagian oranye rute menunjukkan di mana lalu lintas lebih lambat. Teknologi inilah yang kemudian digunakan oleh Nadiem Makarim, CEO GOJEK dalam mendukung pencarian rute perjalanan driver. 




Issu kelemahan yang ada pada Google Maps ini adalah pada privacy. Juru bicara Google mengaku terkadang mereka mendapatkan laporan gambar tidak layak dari para pengguna Google Maps, terutama di area streetview. Hal ini tentu saja yang berkaitan dengan area-area yang sangat akurat. Namun masalahnya camera merekam ketika banyak kejadian-kejadian yang seharusnya tidak dilihat ataupun dirasa kurang sesuai. Google yang secara rutin memantau laporan penggunaan akan segera menangani keluhan tersebut. 

4. Turnitin
Berkaitan dengan pentingnya publikasi di perguruan tinggi, maka artikel ilmiah amatlah krusial untuk diperhitungakan keorisinilannya agar diketahui apakah terdapat unsur plagiarism didalamnya karena tentu saja hal tersebut melanggar kode etik dalam keilmuan. Orisinil atau tidaknya suatu ilmiah dapat dicek melalui plagiarism checker yang akrab dengan layanan seperti Turnitin, alat populer yang digunakan untuk menganalisis tingkat kesamaan penulisan artikel ilmiah. 

Teknologi AI dalam Turnitin ini adalah Machine Learning. Kunci algoritmik untuk plagiarisme adalah fungsi kesamaan, yang menghasilkan perkiraan numerik tentang seberapa mirip dua dokumen tersebut. Fungsi kesamaan optimal tidak hanya akurat dalam menentukan apakah dua dokumen serupa, tetapi juga efisien dalam melakukannya. Pencarian brute force yang membandingkan setiap string teks dengan setiap string teks lainnya dalam database dokumen akan memiliki akurasi yang tinggi, tetapi terlalu mahal secara komputasi untuk digunakan dalam praktiknya. 


5. ALEXA
ALEXA adalah voice assistant yang merupakan bagian dari Artificial Intelligence. ALEXA ini adalah produk keluaran dari Amazon. AI yang diterapkan di ALEXA ini adalah neural networks dan machine learning. ALEXA dapat melakukan control di dalam rumah seperti untuk menyalakan atau mematikan lampu melalui speech recognition.  Selain itu juga dapat dapat memutar lagu hanya dengan cara memanggil seperti ini, “ALEXA, play Back to December Taylor Swift”, maka selanjutnya ALEXA akan mencari playlist tersebut dan akan memainkannya. Bisa juga lho untuk tahu jam berapa ini ya.. 


Selain itu, ALEXA juga dapat membantu memudahkan manusia, contohnya mengerjakan PR :D
Contohnya di bawah ini! Kreatif sih, tapi….pinter juga yah aha. Ya begitulah teknologi, memudahkan yang susah wkwk.

But still, ALEXA punya kelemahan guys. Alexa tidak dapat menyimpulkan konteks percakapan, jadi ALEXA hanya dapat membaca 1 kalimat saja, makanya kalo mau pake ALEXA, ga usah bertele-tele, to the point aja. Dia gak suka yang ribet-ribet wkwk. Nah, yang satu ini, Alexa tidak bisa memahami berbagai aksen. Untuk melatih mesin mengenali ucapan, kamu perlu banyak sampel audio karena AI Cuma dapat mengenali apa yang telah dilatihnya untuk didengar. Fleksibilitasnya tergantung pada keragaman aksen yang dikenalkan ke ALEXA.

Sumber:


Yaaa, jadi gitu tuh AI yang ada di sekitar kita. Boleh comment di bawah ini yaa atau kalau ada pertanyaan juga bisa tuh share ke sini sambil jawab sambil belajar. Oke, bosku?

Tuesday, September 24, 2019

ROADMAPku


Seringkali dalam suatu project penelitian ditemui adanya peta yang menunjukkan suatu pencapaian dari waktu - waktu untuk mencapai tujuan akhir. Biasanya dirumuskan dengan gambar fishbone (tulang ikan). Namun, tidak melulu fishbone menjadi visualisasi peta tersebut, artinya dapat dibuat dengan konsep yang dinamis. Apakah roadmap itu? Roadmap (Peta jalan) adalah dokumen strategi pemandu dan perencanaan untuk melaksanakan strategi yang ditampilkan secara ringkasan dengan visual tingkat tinggi yang memetakan apa saja visi dan arah produk kita dari waktu ke waktu.

Begitu pula kehidupan. Pastilah tujuan akhir dari kehidupan ini adalah sesuatu yang membahagiakan, baik bagi diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi. Amat retoris apabila kita menanyakan siapa yang tidak ingin hidup (dan mati) dengan bahagia. Oleh karena itu, agar kita dapat mencapai tujuan tersebut, perlu dirumuskan peta kehidupan. Tentang apa yang akan kita lakukan dalam kurun waktu tertentu, tentang apa yang akan kita perjuangkan, dan tentang suatu kesungguhan.

And anyway, mimin juga punya roadmap kehidupan nih! 



Nih ya simak penjabarannya
Alhamdulillah tahun 2019 mimin udah sah jadi istri orang hehe dan alhamdulillah lanjut studi S2 dengan program studi yang sama seperti di D4, yaitu Teknik Telekomunikasi. Langkah ini dilakukan karena cita - cita saya ingin jadi dosen hehe. Bismillah doakan ya semoga lancar! Aaamiin.. Tahun 2019 juga mimin mulai buka bisnis nih biar dapur tetep ngebul hahaha.

Target di tahun 2020 adalah Publikasi penelitian, bisnisnya berkembang. Oh iya karena mimin orang Semarang ya (meskipun lahirnya bukan di Semarang haha) punya usaha bandeng presto, yang mau bisa comment nih hehe. Terus ya, pengen punya Rumah Tahfidz. Bismillah ya..
Terinspirasi dari sepupu yang hafal Qur'an di usia muda, masyaAllah...mengingatkan betapa kurangnya saya dari ilmu agama :')

Jump to the conclusion, semua itu dilakukan agar seimbang dunia dan akherat ya, dunia juga ok akhirat juga (semoga) diberikan Allah nikmat aamiin :')))





Friday, April 15, 2016

OXYGEN SENSOR

Alat Ukur Kadar Gas Oksigen Menggunakan GS Oxygen Sensor

Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen  = DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. Kadar oksigen bisa juga digunakan sebagai acuan untuk menentukan kualitas udara suatu lingkungan. Semakin tinggi kadar oksigen maka kualitas udara suatu lingkungan semakin bagus.
Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai alat ukur kadar oksigen yang dirancang manual (buatan manusia) menggunakan sensor GS Oxygen KE-Seires buatan Figaro Sensor. Blok diagram dari sistem pengukuran ini ditunjukkan pada gambar 1. Pengkondisial sinyal yang digunakan berupa operational ampiflier (Op-Amp). Mikrokontroller digunakan sebagai elemen pemrosesan sinyal. Untuk elemen penampil, digunakan Liquid Crystal Display (LCD) karakter dan sebuah tampilan pada komputer menggunakan Borland Delphy 7 dan MySQL sebagai penyimpanan basis data. Makalah ini hanya akan menjelaskan sampai elemen penampil berupa LCD karakter saja.




Gambar 1: Blok diagram sistem pengukuran kadar oksigen


SENSOR GAS OKSIGEN

Sensor yang digunakan adalah sensor gas oksigen jenis KE buatan Figaro Sensor. Sensor jenis ini mempunyai struktur yang sama dengan baterai yang terdiri dari elektroda dan eletrolit. Sensor ini memiliki 2 tipe, yaitu KE-25 dan KE-50. Elektroda dibagi menjadi anoda berupa Pb (timbal) dan katoda yang terbuat dari emas (Ag) serta elektrolit berupa asam lemah atau alkaline. Elektroda emas merupakan sebuah padatan yang beupa selaput yang tidak berongga (non-porous membrane).
Oksigen yang masuk ke dalam sensor, direduksi pada elektroda emas dengan reaksi elektrokimia. Anoda dan katoda dihubungkan dengan sebuah termistor dan resistor. Resistansi dua resistor ini mengubah arus yang terjadi akibat reaksi elektrokimia menjadi tegangan. Besar arus yang mengalir pada dua resistor dipengaruhi oleh banyak oksigen yang tertangkap oleh membran elektroda. Tegangan resistansi ini digunakan sebagai keluaran sensor oksigen. Skema struktur sensor ditunjukkan pada gambar 2.



Gambar 2: Struktur sensor oksigen KE-25/KE-50

Karakteristik dari sensor ini ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 3a menunjukkan grafik hubungan konsentrasi oksigen dengan tegangan keluaran yang dihasilkan untuk jenis KE-25, sedangkan gambar 3b untuk jenis KE-50. Gambar 4 menunjukkan pola respon dari tagangan keluaran sensor. Sumbu y merupakan rasion tegangan keluaran terhadap tegangan saturasi 


PENGKONDISIAN SINYAL

Pengkondisian sinyal adalah device yang difungsikan untuk mengkondisikan sinyal keluaran dari sensor agar dapat dibaca oleh elemen pemrosesan sinyal. Karena keluaran dari sensor oksigen masih dalam skala milivolt, maka digunakan elemen pengkondisial  sinyal berupa penguat operasional tak membalik (non-inverting op-amp). Non-inverting op-amp dipilih untuk menguatkan tegangan keluaran sensor menjadi 0-5 Volt agar dapat dibaca oleh mikrokontroller.


Gambar 5: Skema non-inverting op-amp


Gambar 5 menunjukkan skema non-inverting op-amp. Cara kerja dari op-amp tersebut adalah keluaran sensor dihubungkan langsung ke masukan op-amp. Integrated Circuit (IC) yang digunakan adalah tipe OP07 dengan R1 = 1 kΩ dan R2 = 10 kΩ variabel. Tegangan untuk supply adalah +12 Volt dan -12Volt. 

ELEMEN PEMROSESAN SINYAL

Elemen pemrosesan sinyal yang digunakan adalah Analog to Digital Converter (ADC) yang terdapat pada microcontroller tipe ATMEGA 8535, yang ditunjukkan pada gambar 6. Fungsi ADC adalah untuk mengubah sinyal keluaran dari elemen pengkondisian sinyal yang berupa tegangan (sinyal analog) menjadi bentuk sinyal digital. Sinyal digital digunakan sebagai masukan pada elemen penampil (display). Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk desimal) atau 10011001 (bentuk biner)

ELEMEN PENAMPIL (DISPLAY)

Display digunakan untuk menampilkan informasi nilai terukur dari sensor. Pada alat ukur kadar gas oksigen ini digunakan elemen display berupa Liquid Crystal Display (LCD) karakter, yang ditunjukkan pada gambar 7. Informasi yang terdapat pada LCD adalah nilai prosentase kadar oksigen. Untuk dapat menampilkan nilai tersebut, perlu dilakukan pmrograman pada mikrokontroller dengan menggunakan program CodeVision AVR. Pada program tersebut, nilai keluaran ADC akan dihubungkan ke LCD dengan bahasa pemrograman. Contoh pemrograman mikrokontroller menggunakan CodeVision AVR ditunjukkan pada gambar 7.

Gambar 7: LCD karakter 




Source :

Thursday, March 31, 2016

ROBOT PEMADAM API

PERANCANGAN ROBOT PEMADAM API MENGGUNAKAN KONTROL PID

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, demikian pula dengan perkembangan teknologi elektronika. Robotika merupakan bukti peradaban manusia yang semakin maju dari waktu ke waktu. Wujud robot bukan hanya sebuah bentuk yang menyerupai manusia atau binatang tertentu, melainkan bergerak menyerupai bentuk yang ditirunya.
Kemampuan robot dalam menyelesaikan misinya sangat diperhitungkan, untuk  itu  diperlukasistem  navigasi  yang  handal sehingga  dapat  menunjang kinerja optimum robot. Pengontrolan robot tidak lepas dari suatu sistem kendali yang dapat mengolah sinyal yang diterima agar menjadi suatu perintah yang dapat menggerakan robot dan melakukan tugas sesuai dengan yang diinginkan.
Sistem kontrol dibutuhkan untuk memperbaiki tanggapan sistem dinamik agar didapat sinyal keluaran seperti yang diinginkan. Sistem kontrol yang baik mempunyai tanggapan yang baik terhadap sinyal masukan yang beragam. Dalam perancangan sistem kontrol ini diperlukan gambaran tanggapan sistem dengan sinyal  masukan dan aksi pengontrolan yang  meliputi (1) Tanggapan sistem terhadap masukan, (2) Kestabilan sistem yang dirancang, (3) Tanggapan sistem terhadap berbagai jenis aksi pengontrolan.
Robot diciptakan untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan masalah, contohnya dalam memadamkan api atau kebakaran. Resiko yang ditanggung oleh tim pemadam kebakaran sangat tinggi, untuk itulah diciptakanlah robot pemadam api untuk membantu manusia dalam pekerjaan ini.

Berdasarkan  permasalahatersebut,  pada  penelitian  ini  akan dikembangkan Perancangan Robot Pemadam Api Menggunakan Kontrol PIDuntuk menghasilkan navigasi yang efisien dalam mencapai target titik api yang akan dipadamkan.

2.1 Tinjauan Pustaka

1.       Pada hasil penelitiannya [1], robot bergerak maju dan mampu menghindari tabrakan dengan benda yang terdapat di depannya. Robot mampu mengitari ruangan dengan mengikuti dinding yang terdapat disebelah kirinya, tetapi robot bergerak secara zig-zag sehingga perpindahannya lambat. Robot belum mampu memadamkan lilin yang berhasil dideteksinya dengan baik karena masih terdapat kekurangan dari sisi perangkat keras dan perangkat lunak.
2.       Pada  hasil  penelitian  [2],  kondisi  area  yang  akan  digunakan  sudah ditentukan terlebih dahulu, hal ini disebabkan robot hanya dilengkapi satu buah sensor ultrasonik dan 2 buah LDR dengan kemampuan yang sangat terbatas. Secara teori, sensor ultrasonik menghasilkan pancaran dengan sudut lebih besar dari 30 °. Tetapi pada kenyataanya, ketika sudut yang dibentuk sensor dengan dinding memiliki deviasi lebih dari 15° (diukur dari sudut 90°), sensor  ultrasonik  sudah  tidak  dapat  mendeteksi  pantulan  dari  dinding tersebut.
Pengujian dilakukan di dalam ruangan dengan pencahayaan yang mendekati homogen,  hal  ini  dilakukan  karena  pengujiadi  luar  ruangan dengan sumber cahaya yang banyak akan menyebabkan proses pendeteksian dan pengukuran kekuatan cahaya menjadi tidak efektif karena mekanisme pencarian titik api hanya bergantung pada kedua LDR, mekanisme pengujian dengan cara mengamati data pada PWM pada layar PC kemudian mengubah- ubah posisi lilin secara acak sebanyak 8 buah kondisi yang mungkin akan muncul ketika robot dijalankan.
Pengujian dilakukan secara empiris dengan memberikan perlakuan dan penempatan posisi lilin yang berbeda sampai didapatkan hasil selisih yang mewakili tiap  – tiap  rentang dataBerdasarkan hasil pengujian, aturan aturan yang telah dibuat sudah menghasilkan kinerja robot yang memuaskan,


akan tetapi kinerja robot  juga sangat  tergantung pada kondisi lingkungan dimana robot di jalankan, kondisi ruangan dengan pecahayaan yang kuat dan heterogen  akan  sangat  mengganggu  kinerja  robot  dalam  pergerakannya menuju titik api. LDR yang dirangkai dengan konfigurasi pembagi tegangan menghasilkan keluaran tegangan yang tidak linier untuk setiap kenaikan intensitas cahaya yang mengenai permukaan LDR.
3.       Pada hasil penelitian  [3], telah berhasil menyelesaikan studi kasus search- and-safe pada lingkungan yang tertutup dan terbatas. Penerapan adopsi algoritma searching tree dengan metode heuristic dan pruning diharapkan dapat digunakan pada kehidupan yang sebenarnya. Akan tetapi, masih banyak hal yang harus dilakukan sebelum hal tersebut dapat direalisasikan.
Penelitian  ini  masih  memiliki  beberapa  keterbatasan  yang  diharapkan dapat diselesaikan pada tahap pengembangan yang selanjutnya. Selain masalah keterbatasan perangkat keras, serta ukuran dan kondisi lingkungan yang digunakan,  metode  algoritma  searching  tree  dengan  heuristic  dapruning masih menggunakan asumsi bahwa kemungkinan konfigurasi lingkungan diketahui sebelumnya. Pada kenyataannya, dalam kehidupan yang sebenarnya kemungkinan  konfiguraslingkungan  bersifat  tidak  terbatas  dan  beragam. Selai itu,   pada   penelitian   ini  konfigurasi  lingkungan  yang  digunakan berbentuk lorong-lorong atau model labirin dengan dinding sebagai rintangannya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan masalah persepsi robot otonom untuk  mendapatkan informasi yang akan diperlukan selama proses pembangunan peta internal. Dalam kehidupan sehari-hari kenyataannya masih banyak terdapat rintangan lain yang dapat menghalangi pergerakan robot otonom.

3.1.  Metode Penelitian

3.1.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Gedung Laboratorium Teknik Elektro  FakultaTeknik  Universitas  Bengkulu.  Waktu  pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Desember 2013.

3.1.2. Metode Pembuatan

Pembuatan robot pemadam api dilakukan dengan cara membuat rangkaian penghubung antara modul dan komponen dengan mikrokontroler dan sistem pengendaliannya menggunakan pemrograman bascom AVR. Sensor yang digunakan adalah flame detector yang dapat memberikan input ke mikrokontroler berupa sinyal yang sudah dikonversikan ke bentuk data. Untuk proses pembuatan dilakukan dengan cara mengeset satu persatu semua tata letak komponen.
3.1.3. Analisis Kinerja Robot Pemadam Api

Analisa kinerja dari robot pemadam api yang dirancang ini akan dilakukan setelah diperoleh hasil pengujian. Analisa yang dilakukan meliputi analisa kecepatan robot dalam mencapai sumber api, serta analisa performa dari sistem pergerakan robot tersebut.
3.1.4. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan robot pemadam api ini adalah sebagai berikut :
1.  Sistem minimum ATMega16

2.  Sensor Flame Detector

3.  Motor gear box (motor DC)

4.  Baterai

5.  Kabel dan konektor rangkaian.

6.  Achrylic

7.  Downloader

8.  Sensor ultrasonic Hc-SRO 04


3.1.5. Peralatan Pengujian

Dalam melakukan pengujian ini, digunakan peralatan-peralatan yang tersedia di Laboratorium Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bengkulu. Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.  Multimeter Analog dan Digital

2.  Alat ukur jarak

3.  Stopwacth

4.  Power supply

3.1.6.  Tahapan Penelitian

Penelitian dimulai dengan tahapan merancang prototype robot pemadam api yang meliputi perancangan bentuk kerangka, penempatan motor dc, penempatan baterai, penempatan sensor dan penempatan perangkat elektronik. Mengkonfigurasikan    sensor,  mikrokontrolerdan  motor.  Membuat  software untuk pengontrolan robot, respon sensor dan pergerakan putaran motor, serta penentuan arah gerak robot terhadap sumber api.
Melakukan analisa dan pembahasan yang akan disesuaikan dengan hasil pengujian yang diperoleh. Hasil akhir dari penelitian ini adalah perancangan robot pemadam api dengan kendali otomatis yang dapat mendeteksi dan memadamkan sumber api.
3.2. Rancangan Sistem

3.2.1. Rancangan Bentuk Fisik Robot

Robot dirancang dengan menggunakan achrylic yang memiliki dimensi yang tidak terlalu besar dan ringan. Tujuan menggunakan achrylic ini karena bahan ini memiliki struktur yang ringan dan kuat. Komponen mekanik, elektronik dan power ditempatkan pada rangka dengan penempatan yang sesuai. Dudukan menggunakan sasis RJC 4 x 4 dengan ukuran panjang 22.5 cm dan lebar 13.5 cm dan rangka bagian atas dirancang menggunakan achrylic.
Susunan dari perancangan robot pemadam api yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.1.



Gambar 3.1 Robot Pemadam Api

Secara keseluruhan, robot pemadam api ini terbagi dalam beberapa blok bagian, yaitu:


Gambar 3.2 Diagram Robot Pemadam Api



3.2.2.  Rancangan Mekanik Robot

Hal mendasar  yang perlu diperhatikan dalam desain mekanik robot adalah perhitungan kebutuhan torsi untuk menggerakkan sendi atau roda. Motor sebagai penggerak  utama  (prime-mover)  yang  paling  serindipakai,  umumnya  akan bekerja optimal (torsi dan kecepatan putar paling ideal) pada putaran yang relatif


tinggi dalam hal ini tidak sesuai bila porosnya dihubungkan langsung ke sendi gerak atau roda, sebab kebanyakan gerakan yang diperlukan pada sisi anggota badan robot adalah relatif pelan namun bertenaga.
Salah satu metode yang paling umum adalah menggunakan sistem gear dimana robot digerakkan menggunakan motor gearbox atau disebut motor dc. Membuat  dan  menggunakan dudukatempat  meletakkan  perangkat  hardware berupa mikrokontroler yang ditempatkan di atas dudukan yang terbuat dari bahan achrylic.
Penempatan motor, roda dan peralatan elektronik, serta sensor diatur sedemikian rupa hingga untuk menunjang kinerja dari robot pemadam api yang akan dibuat.

3.2. Rancangan Elektronik Robot

Dalam pengontrolan robot digunakan rancangan elektronik yang menggunakan mikrokontroler sebagai otak. Flame detector yang digunakan sebagai sensor pendeteksi api. Flame detector dihubungkan dengan perangkat mikrokontroler sebagai input. Sensor ultrasonik digunakan sebagai sensor pendeteksi  jarak  yang  dihubungkan dengan  perangkat  mikrokontrolesebagai input. Sebagai output, mikrokontroler akan memberi perintah kepada motor gearbox atau motor dc untuk berputar mendekati sumber api dan memadamkan sumber api .

3.2.3.1 Rancangan Sistem Minimum ATMega16

Pada sistem minimum kita dapat melihat fungsi dari port-port yang ada pada mikrokontroler. Untuk mengontrol sistem keseluruhan digunakan mikrokontroler ATMega16 yang diprogram untuk memproses kerja dari robot pendeteksi sumber api.

ATMega16   memilik pi AD sehingga   tida memerluka ADC

eksternal. Terlihat pada Gambar 3.3 Sistem Minimum Atmega16.



Gambar 3.3 Sistem Minimum Atmega16



3.2.3.2 Rangkaian Driver Motor

Pada penelitian kali ini digunakan driver mosfet yang berhubungan dengan kaki mikrokontroler yaitu keempat port pada mikro yaitu kaki PD3-PD6. Fungsi dari hubungan antara mikrokontroler dan driver adalah mikrokontroler memberi pulsa PWM kepada driver yang kemudian akan mengatur kecepatan motor dc. Digunakan  driver  motor  karena  arus  yang  keluar  dari  mikrokontroletidak mampu memenuhi kebutuhan kebutuhan dari motor dc. Untuk gambar rangkaian dapat dilihat pada Gambar 3.4.




Gambar 3.4 Rangkaian Driver Motor


3.2.3.3 Rangkaian LCD

Rangkaian lcd berfungsi untuk menampilkan data pada mikrokontroler, lcd yang digunakan adalah lcd 16 x 2. Untuk gambar skematik lcd dapat dilihat pada Gambar 3.5.


Gambar 3.5 Skematik LCD


3.2. Rancangan Perangkat Lunak

Perancangan   perangka luna merupaka ha yan penting,   untuk mengatur segala aktivitas robot pendeteksi sumber api yang dikendalikan oleh mikrokontroler yang telah diprogram sesuai dengan kinerjanya. Dalam penelitian ini digunakan pemrograman Bascom AVR sebagai bahasa program yang digunakan.


3.2. Baterai

Untuk menyeimbangkan penggunaan motor, sensor dan berat keseluruhan robot, digunakan jenis baterai Lipo yang memiliki bobot ringan dengan tegangan
11,1 V dan arus sebesar 2200mAh. Digunakan sebagai suplai untuk sensor, motor dan mikrokontroler. 
Untuk mensuplai tegangan mikrokontroler, sensor, dan motor  digunakan regulator pembagi tegangan sesuai dengan inpuyandibutuhkan. r

Tegangan input dari baterai adalah 11,1 volt, maka dengan menggunakan rangkaia regulator   seperti   pada   Gamba 3.7.   I 7805   sesua dengan spesifikasinya dapat menurunkan tegangan menjadi 5 volt yang digunakan untuk suplai ke rangkaian pengontrol, rangkaian sensor dan rangkaian penggerak.

3.2. Motor DC

Motor dc adalah motor yang digunakan sebagai penggerak robot dalam bernavigasi dan berpindah tempat. Motor yang digunakan sebagai penggerak roda adala motor   dc motor   dc   memilik kecepata yan bai da mudah dikendalikan. Spesifikasi Motor dc sendiri adalah :


Vsuplai : 12 vdc

Arus : 3 A

Speed : 400 rpm Torsi : 6.5 Kg.cm Ratio gear : 1: 21
Dimensi body : panjang 6 cm x diameter 2 cm Dimensi shaft : panjang 1 cm x diameter 0, 1 cm Berat : 0, 2 Kg



Pada robot pemadam api menggunakan dua motor dc sebagai pengerak untuk  roda,  yaitu  satu  motor  dc  penggerak  roda  kanan  dasatu  motor  dc penggerak roda kiri. Untuk membalikan arah putaran motor dc yaitu dengan cara membalikan sumber tegangan yang masuk ke motor dc untuk membalikan secara otomatis yang dikendalikan oleh mikrokontroler maka diperlukan driver sebagai pembalik putaran motor dc.

3.2. Sensor Flame Detector

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya flame detector merupakan sebuah sistem sensor cerdas yang mampu mendeteksi posisi nyala api dengan ketelitian tinggi (hingga  nyala api sekecil cahaya  lilin)  menggunakan gabungan sensor mata api. Sistem ini terdiri dari sebuah sensor photodioda yang didesain untuk mendeteksi mata api dan sebuah modul berbasis mikrokontroler yang digunakan untuk mengatur kerja flame detector, mengambil sampling data sensor, dan mengatur antarmuka dengan sistem lain.


Rangkaian flame detector yang akan dibuat terlihat pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Rangkaian flame detector


3.2. Kipas

Untuk proses memadamkan api digunakan motor dc 5 volt sebagai kipas. Ukuran propeler yang digunakan dengan diameter 10 cm dan lebar 1 cm



3.2. Sensor Ultrasonic Hc-SRO 04

Sebagai sensor pendeteksi jarak digunakan sensor ultrasonic Hc-SRO 04. Sensor jarak ini sendiri digunakan untuk mengetahui jarak depan, samping kanan dan samping kiri robot, apakah ada halangan atau tidak. 

3.3  Flowchart
Dalam pembuatan program, terlebih dahulu dibuat alur kerja robot sehingga lebih tertata dalam membuat program dan memahami program tersebut. Untuk lebih jelas dapat dilihat flowchart kerja robot pada Gambar 3.12.


SOURCE : 
http://repository.unib.ac.id/9190/2/I,II,III,II-14-ant-FT.pdf

 .