Haaai. It’s been a while. A very
while, isn't it? Well, never mind wkwk. Tahu ga sih? Kalo di dunia ini,
di sekitar kalian, tanpa peran si manis satu ini benda benda elektronik ga bisa
digunakan seperti microphone, speaker, daaaan di dalem smartphone kalian. Benda
apakah ini? Guess what? Ya, ada deh. Ada sesuatu. Yes, sesuatu yang ada di
hatiku sesuatu... JK, guys. Be slow wkwk. So here, I'm gonna tell you something
bout transducer. Tahu ga? Kenal ga? Engga? Ya udah aku kenalin nih...
Yuk kenalan sama Transduser
PENGERTIANNYA APA YA?
Transducer berasal
dari kata “traducere” dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah. William D.C, (1993), mengatakan transduser adalah sebuah alat
yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan
menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang
berlainan ke sistem transmisi berikutnya”. Bentuk-bentuk
energi tersebut diantaranya seperti Energi Listrik, Energi Mekanikal, Energi
Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi Kimia, Energi Akustik (bunyi) dan Energi
Panas.
Suatu definisi mengatakan “transducer adalah sebuah alat yang
bila digerakkan oleh energi di dalam sebuah sitem transmisi, menyalurkan energi
dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi
kedua”. Transmisi kedua ini bisa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau
termal (panas).
JENIS-JENIS TRANSDUSER APA AJA SIH GAN?
Transduser memiliki beberapa jenis, yaitu :
1. Menurut Daya yang Diperlukan ( William D.C, 1993 )
a. Self
generating transduser (transduser pembangkit sendiri)
Self generating transduser adalah transduser yang hanya
memerlukan satu sumber energi. Contoh: piezo electric,
termocouple, photovoltatic, termistor, dsb. Ciri transduser ini adalah
dihasilkannya suatu energi listrik dari transduser secara langsung. Dalam
hal ini transduser berperan sebagai sumber tegangan.
b. External
power transduser (transduser daya dari luar)
External
power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah energi dari
luar untuk menghasilkan suatu keluaran. Contoh: RTD (resistance thermal
detector), Starin gauge, LVDT (linier variable differential transformer),
Potensiometer, NTC, dsb.
2. Menurut
Pola Aktivasinya
a. Transduser pasif
Yaitu
transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi tambahan dari luar.
b. Transduser
aktif
Yaitu
transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar, tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri.
3. Menurut
Fungsinya
Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2
jenis yaitu Transduser Input dan Transder Output. Hampir semua perangkat
Elektronika terdapat kedua jenis Transduser tersebut. Berikut ini adalah Blok
Diagram sederhana dari Transduser Input ke Transduser Output.
Gambar
Blok Diagram Transduser
a. Transduser Input (Input Transducer)
Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi
fisik (physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang
kemudian juga dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik). Energi fisik
tersebut dapat berbentuk Cahaya, Tekanan, Suhu maupun gelombang suara. Seperti
contohnya Mikropon (Microphone), Mikropon dapat mengubah gelombang suara
menjadi sinyal listrik yang dapat dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser
Input sering disebut juga dengan Sensor.
Contoh :
1. LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi Resistansi
(Hambatan)
2. Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi (Hambatan
3. Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi
Resistansi (Hambatan)
4. Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal
listrik
b. Transduser Output (Output Transducer)
Transduser Output merupakan Transduser yang dapat mengubah sinyal
listrik menjadi bentuk energi fisik (Physical Energy). Seperti contohnya
Loudspeaker, Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara yang dapat di
dengar oleh manusia. Transduser Output sering disebut juga dengan istilah
Actuator.
Contoh :
1. LED
(Light Emitting Diode) mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
2. Lampu
mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
3. Motor
mengubah listrik menjadi Gerakan
4. Heater
mengubah listrik menjadi Panas
5. Loudspeaker
mengubah sinyal listrik menjadi Suara
PENGGABUNGAN TRANSDUSER INPUT DAN OUTPUT
Banyak Perangkat Elektronika yang kita pergunakan saat ini adalah
gabungan dari Transduser Input dan Transduser Output. Dalam Perangkat
Elektronika yang dimaksud ini terdiri dari Sensor (Transduser Input) dan
Actuator (Transduser Output) yang mengubah suatu bentuk Energi menjadi bentuk
energi lainnya dan kemudian mengubahnya lagi menjadi bentuk energi yang lain.
Seperti contohnya Pengukur Suhu Badan (Termometer) yang mengkonversikan atau
mengubah suhu badan kita menjadi sinyal listrik (Transduser input = Sensor
Suhu) kemudian diproses oleh Rangkaian Elektronika tertentu menjadi Angka atau
Display yang dapat dibaca oleh kita (Transduser Output = Display).
APLIKASI TRANSDUSER
Transduser memiliki
aplikasi yang terdapat pada beberapa benda. Berdasarkan Aplikasinya, Transduser
dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
1. Transduser Electromagnetic, seperti
Antenna, Tape Head/Disk Head, Magnetic Cartridge.
2. Transduser Electrochemical, seperti
Hydrogen Sensor, pH Probes.
3. Transduser Electromechanical, seperti
Rotary Motor, Potensiometer, Air flow sensor, Load cell.
4. Transduser Electroacoustic, seperti
Loadspeaker, Earphone, Microphone, Ultrasonic Transceiver.
5. Transducer Electro-optical, seperti
Lampu LED, Dioda Laser, Lampu Pijar, Tabung CRT.
6. Transducer Thermoelectric, seperti
komponen NTC dan PTC, Thermocouple.
Nah, gimana fans? Jadi tahu kan sekarang apa dan
gimana transduser itu. Mau kenalan lebih jauh? Tunggu ya di postingan
selanjutnya. Salam telekom"UNIK""ASI"K :D
Source :
https://id.wikipedia.org/wiki/Transduser
http://teknikelektronika.com/pengertian-transducer-jenis-jenis-transduser/
http://dokumen.tips/download/link/makalah-transducer
No comments:
Post a Comment